Selasa, 17 April 2012

AGAM dan TNI : Jangan Jadikan Rakyat Korban

Serambi-Banda Aceh, 14/12/1999.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEMA) IAIN Ar-Raniry Banda Aceh mengimbau pihak Angkatan Gerakan Aceh Merdeka (AGAM) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menghentikan tindakan-tindakan yang menjurus anarkhis dan jangan menjadikan rakyat sebagai sasaran (korban) dengan bertindak semena-mena.

"Pembumihangusan (pembakaran), penangkapan, penjarahan, terhadap rakyat yang sering dilakukan TNI akhirnya tidak akan menyelesaikan persoalan, akan tetapi menimbulkan dendam dan perlawanan," demikian salah satu butir dari siaran pers BEMA IAIN yang ditandatangani Effendi Hasan (president) dan Taufik Abdullah (Sekjen) yang dikirimkan kepada Serambi, Senin (13/12).

Untuk maksud tersebut, BEMA IAIN meminta, baik kepada AGAM dan TNI, dapat menghentikan tindakan kekerasan yang berkonsekwensi terhadap jatuhnya korban rakyat sipil. "Jangan jadikan rakyat sebagai sasaran atau korban dengan bertindak semena-mena. Jangan bertindak main hakim sendiri, cukup sudah penderitaan yang dirasakan rakyat selama ini. Mereka sudah lama hidup teraniaya dan terjajah hak- haknya," kata siaran pers itu.

BEMA IAIN juga mengimbau kepada semua pihak yang bertikai di Aceh dapat menahan diri di bulan yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan ini. "Janganlah pada bulan suci ini dikotori dengan hal-hal yang menjijikkan dan memalukan bagi diri kita sendiri terhadap leluhur bangsa kita masing-masing. Semua pihak hendaknya dapat menahan diri demi kesucian dan pengabdian kita kepada Allah SWT di bulan Ramadhan ini," kata Effendi Hasan.
 
Mereka meminta kepada kedua belah pihak yang bertikai, untuk menghentikan penghilangan nyawa manusia secara paksa. BEMA juga mengutuk setiap tindakan penembakan semena-mena terhadap warga masyarakat yang tidak tahu persoalan, dan tidak jelas kesalahan yang mereka lakukan.
 
Pihak BEMA IAIN juga mengutuk tindakan penculikan aktivis, relawan kemanusiaan, pegiat LSM, mahasiswa, wartawan, dan masyarakat yang tergabung dalam tugas kemanusiaan yang sedang menjalankan tugasnya. "Kami juga tidak dapat menerima perlakuan penculikan terhadap anggota TNI dan AGAM," kata President Mahasiswa IAIN Ar-Raniry tersebut.

Selanjutnya Effendi Hasan dan Taufik Abdullah meminta kepada masyarakat supaya ikut serta meningkatkan pengamanan desa melalui pagar kampung (pageu gampong), sehingga usaha-usaha provokator yang tidak menginginkan Aceh dalam suasanan aman, serta kondusif dapat diantisipasi. Mereka mengajak seluruh lapisan masyarakat supaya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, serta selalu berdoa kepada Allah SWT agar rakyat Aceh dapat dijauhi dari malapetaka. "Kiranya apa yang diharapkan rakyat selama ini dapat terwujud hendaknya," demikian BEMA IAIN.(i)
 
Sumber : http://www.freewebs.com/ruslislg/News.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar