Rabu, 09 Mei 2012

Tuntut Tunda Pilkada, 10.000-an Massa Datangi DPRK Pidie



 Firman Hidayat | The Globe Journal
Kamis, 20 Oktober 2011 00:00 WIB
 
Banda Aceh — Hari ini, Kamis (20/10) arus lalu lintas macet total. Massa KMPA yang jumlahnya hampir 10 ribuan itu memadati jalan-jalan protokol pusat Kota Sigli sepanjang tiga  kilometer. Menurut informasi yang diterima The Globe Journal dari Ketua KMPA Pidie, Mustaqim, massa bersama anggota DPRK Pidie berkonvoi dengan truck menuju Kantor Bupati Pidie. 

Awalnya massa KMPA diterima oleh Anggota DPRK Pidie dan sepakat untuk menunda Pemilukada sampai regulasi selesai. Kesepakatan itu disikapi diatas pernyataan yang ditanda tangani oleh Ketua DPRK, Ketua KIP dan Bupati Pidie. “Ketua DPRK Pidie sudah menandatangani pernyataan tersebut, sekarang massa sedang menuju ke kantor Bupati Pidie,” kata Mustaqiem yang didampingi oleh Ketua KMPA Aceh, Hendra Fauzi. 

Usai sholat dhuhur, massa KMPA Pidie meminta Bupati Pidie untuk menandatangani pernyataan sikap agar Pemilukada ditunda sampai regulasinya selesai. Setelah itu massa KMPA akan bergerak menuju Kantor KIP Pidie untuk menuntut hal yang sama, yaitu meminta agar Ketua KIP Pidie menyetujui penundaan Pilkada sampai regulasi selesai. 

Melalui The Globe Journal, Mustaqiem menyampaikan terima kasih dengan aparat keamanan yang sangat persuasif menjaga aksi damai 10 ribuan massa KMPA Pidie ini. 

Jika aksi damai ini belum mendapatkan respon dari 3 pihak yang dimaksud Ketua KIP, Ketua DPRK dan Bupati Pidie maka KMPA mendesak crisis manajement initiatif (CMI) wajib bertanggung jawab terhadap proses perdamaian di bumi Aceh sebagaimana amanah MoU Helsinki pada tanggal 15 Agustus 2005. Pihak Uni Eropa dalam hal ini CMI diminta bertanggung jawab atas kelalaian dalam pengawalan perdamaian di Aceh jika Pilkada dilanjutkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar