Senin, 16 April 2012

Meningkatkan Peran Perempuan dalam Perencanaan Pembangunan yang Berkeadilan Gender



Meningkatkan Peran Perempuan dalam Perencanaan Pembangunan yang Berkeadilan Gender

WDC (Womens Development Centre) baru-baru ini telah melaksanakan pelatihan analisis sosial kepada perempuan anggota Balee Inong di Hotel Grand Nanggroe, tepatnya pada tanggal 14-15 Januari 2012. Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan dari 15 Balee Inong yang tersebar dalam delapan kecamatan di Kota Banda Aceh. Kegiatan ini merupakan awal dari serangkaian kegiatan yang akan dilakukan WDC guna melibatkan pemikiran perempuan tingkat gampong dalam proses perencanaan pembangunan Kota Banda Aceh. Karenanya, pelatihan ini dirancang untuk dapat meningkatkan kapasitas anggota dan pengurus Balee Inong sehingga mampu melaksanakan fungsi analisis sosial yaitu memotret masalah yang ada pada wilayah kerja masing-masing, berikut akar masalah atau penyebab masalah yang melatar belakanginya. Selanjutnya, mereka juga diharapkan dapat menemukan usulan strategi perubahan yang tepat dan kontekstual terhadap berbagai masalah yang berbeda yang terjadi dilingkungan tingkat gampong maupun pada level yang lebih tinggi.

Pengalaman  ini akan menjadi modal dasar bagi anggota dan pengurus Balee Inong ketika berperan aktif sebagai kader gampong dalam menyampaikan aspirasi mereka baik dalam MUSRENBANGDES ataupun MUSRENA tingkat kecamatan. Sehingga dambaan terwujudnya rencana pembangunan yang responsif gender dan berkarakteristik sosial mulai dari tingkat gampong sampai tingkat Kota Banda Aceh dapat menjadi kenyataan.

Materi dalam pelatihanan alisissosial ini ada dua: Pertama, materi tentang strategi peningkatan partisipasi politik perempuan dalam pengambilan keputusan sesuai analisis sosial,  dengan tujuan materi ini memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang peran dan fungsi  Kader Balee Inoeng dalam memahami teknis dan metoda dalam berpolitik yang responsif Gender berdasarkan analisis social  cultutre dan juga memberikan pemahaman tentang teknik atau tata cara berpolitik bagi perempuan untuk meningkatkan kualitas konsultasi publik dalam menyusun dan merencanakan pembangunan (baik di tingkat Gampong, kecamatan dan kabupaten/kota) yang disampaikan oleh Taufik Abdullah, MA (Dosen Fisip Unimal).

Kedua, Materi tentang sistem perencanaan dan implemetasi program pembangunan sosial yang berkeadilan gender, materi ini memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang peran dan fungsi Kader Balee Inoeng dalam memahami metoda penyusunan perencanaan pembangunan yang berspektif keadilan Gender. Baikkah dalam perencanaan pembangunan Jangka Menengah dan Jangka Panjang (RPJM/RPJP), dan membicarakan mekanisme konsultasi publik (Musrenbang) serta Memberikan pemahaman tentang teknik atau tata cara untuk meningkatkan kualitas konsultasi publik dalam perencanaan daerah (baik di tingkat Gampong/kecamatan dan kabupaten/kota) yang disampaikan oleh Vici Julian M.Si (staf Dinas Sosial Provinsi Aceh)

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan pelatihan analisis sosial, WDC kembali menfasilitasi musyawarah masing-masing Balee Inong. Musyawarah Balee Inong ini telah dilakukan pada Balee Inong Tengku Chik Lamjabat, Balee Inong Meulu Lampulo, Balee Inong Ilie, Balee Inong Sejahtera Putro Phang Neusu Aceh, Balee Inong Gemilang Bitai, Balee Inong Lamjame dan Balee Inong Lhong Cut. Musyawarah Balee Inong dimulai dari analisis perumusan masalah  dan identifikasi penyebab masalah yang ada pada masing-masing desa yang menjadi wilayah kerja Balee Inong yang bersangkutan. Berpijak pada masalah dan akar penyebab masalah kemudian dimunculkan usulan-usulan kegiatan yang diharapkan dapat memperbaiki keadaan yang ada. Program dan kegiatan yang muncul akan menjadi program kerja Balee Inong dan WDC ke depannya dan ada juga yang menjadi usulan prioritas yang akan diusung kedalam MUSRENA kecamatan nantinya.

Hasil musyawarah menunjukkan bahwa permasalahan yang paling dominan muncul adalah masalah yang berhubungan dengan perlindungan terhadap generasi muda dan agama. Sorotan mengenai kenakalan remaja dan prilaku maksiat yang dinilai mulai berkembang. Penyebabnya antara lain adalah adanya warnet yang beroperasi tanpa aturan yang jelas, mulai dari jam operasinya, siapa yang dapat  mengakses sampai pada situs-situs yang merusak moral, kondisi ini cukup meresahkan bagi hampir semua peserta musyawarah. Penyebab lainnya yang teridentifikasi adalah kurangnya kegiatan-kegiatan pendidikan atau pengajaran agama, seperti kurangnya pendalaman materi isi kandungan al-quran untuk remaja dan juga orang dewasa. Menghadapi masalah ini, perempuan Balee Inong mengusulkan agar ada resam gampong atau qanun walikota yang mengatur warnet, dan meminta perhatian dinas syriat islam untuk menyediakan ustad yang professional untuk secara berkala memberikan pembelajaran pada pengajian ibu-ibu dan remaja.

Masalah kualitas lingkungan hidup juga tak luput dari sorotan perempuan peserta musyawarah, seperti  sampah yang belum tertangani dengan baik di sebagian desa,  kurang penghijauan bahkan sampai pada banyak hama babi yang berkeliaran terutama disebabkan adanya lahan rawa bekas tsunami yang belum direhabilitasi sehingga ditumbuhi rumput yang cukup tinggi. Kondisi ini juga menyebabkab maraknya pelaku maksiat terutama pada malam hari, apalagi jumlah penerangan jalan yang kurang didaerah-daerah tersebut.  Permasalahan lainnya pada wilayah bekas tsunami adalah umumnya akses terhadap air bersih masih cukup sulit.

Permasalahan yang yang umumlainnya adalah sangat kurangnya keterlibatan perempuan dalam perencanaan pemamfaatan dana gampong (ADG) dan PNPM. Sehingga banyak perempuan yang tidak mengetahui programnya apa saja dan jumlah anggaran berapa. Hasil-hasil pembangunan yang terlihat juga kurang dapat dinikmati perempuan. Ternyata, perhatian perempuan pada pembangunan gampong  bahkan kota tidak hanya pada kebutuhan perempuan semata, tetapi justru untuk kesejahteraan dan kemaslahatan seluruh masyarakat. Hal ini seyogianya  dapat dipahami secara menyeluruh oleh semua elemen masyarakat, bahwa perencanaan dan pelaksanaan pembangunan tanpa mengikut sertakan perempuan adalah suatu yang merugikan masyarakat secara umum.

Sumber : http://potret-online.com/index.php/news-flash/779-pelatihan-analisis-sosial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar