Sabtu, 31 Desember 2011

Kemenangan Demokrat di Aceh Dikondisikan Eks GAM


Home : Pase : Lhokseumawe : Saturday, 11 April 2009 03:29

Lhokseumawe | Harian Aceh--Partai Demokrat yang tidak melakukan kampanye terbuka di Aceh, khususnya kawasan pesisir timur, ternyata mendapat dukungan yang luar biasa dari rakyat Aceh. Hasil penghitungan sementara, Demokrat menempati urutan kedua setelah Partai Aceh dalam perolehan suara Pemilu Legislatif 2009 untuk tingkat lokal. Sedangkan untuk tingkat pusat, rakyat Aceh mengantarkan Demokrat sebagai jawara.

Fenomena tersebut amat mencengangkan banyak pihak. Pasalnya, antara prediksi dengan hasil yang tampak sekarang amat bertolak belakang. Lantas, mengapa rakyat Aceh memilih Demokrat? Ada upaya pengkondisian oleh kalangan eks kombatan bahwa Partai Demokrat harus mereka dukung setelah Partai Aceh. Jadi kenapa harus Demokrat, ini satu kondisi yang diciptakan meskipun tidak secara mutlak. Karena sosok SBY punya peranan penting untuk GAM dan rakyat Aceh, kata Taufik Abdullah, pengamat politik dari Fisip Unimal Lhokseumawe saat dihubungi, tadi malam.

Menurut Taufik, rakyat Aceh sudah amat merasakan nikmatnya perdamaian ini. Dan perdamaian itu, kata dia, dalam anggapan rakyat Aceh seolah-olah berada di tangan SBY, Presiden RI yang juga Ketua Dewan Penasehat Partai Demokrat. Jadi, bisa juga ini semacam ucapan "terima kasih" rakyat Aceh kepada SBY dan pemerintah pusat. Karena rakyat Aceh tidak melihat SBY itu orang Jawa, siapa pun yang membantu orang Aceh akan sangat dihargai. Sebaliknya, siapa pun yang menzalimi orang Aceh akan dilawan, katanya.

Rakyat Aceh memilih Demokrat, lanjut Taufik Abdullah, juga sebagai bentuk penolakan terhadap parnas lain yang dinilai tidak memihak kepada rakyat Aceh. Demokrat sudah menunjukkan kerja nyata untuk rakyat Aceh melalui sosok SBY. Sementara parnas lain tidak dianggap seperti Demokrat. Misalnya, PPP yang sebenarnya cukup mengakar di Aceh, tapi tidak mendapat dukungan dari rakyat, karena parnas selain PD dianggap tidak punya kredibilitas sehingga ditinggalkan oleh rakyat Aceh, kata dosen ilmu politik di Fisip Unimal ini.

Anggota KIP Aceh Utara, Ayi Jufridar membenarkan bahwa hasil penghitungan sementara perolehan suara pemilu legislatif 2009 di Aceh Utara dimenangkan oleh Demokrat pada posisi dua teratas setelah Partai Aceh yang menang telak untuk tingkat lokal. Ayi Jufridar menilai bahwa kenyataan tersebut merupakan fenomena menarik. Pasalnya, di beberapa kawasan pedalaman Aceh Utara, yang menang justru Demokrat.

Baik Ayi Jufridar maupun sejumlah anggota PPK di Aceh Utara tidak menampik dugaan bahwa kemenangan Partai Demokrat merupakan buah dari hasil bekerjanya mesin politik eks kombatan. Hal itu sesuai dengan kenyataan yang mengemuka di kalangan masyarakat.

M Habibi, salah seorang mahasiswa di Aceh Utara menilai bahwa tanpa dukungan mesin politik eks kombatan, tidak mungkin Demokrat menang di Aceh. Pasalnya, kata dia, ada sejumlah daerah pedalaman seperti di Aceh Utara yang tidak pernah didatangi pengurus maupun kader Demokrat. Dan, Demokrat pun tidak membuat kampanye terbuka, kenapa rakyat tahu Demokrat, ya, pasti ada yang bilang kepada mereka bahwa Demokrat itu SBY. Kalau SBY, rata-rata warga Aceh sudah tahu betul bahwa itu orang yang punya peranan penting dalam perdamaian Aceh. Rakyat Aceh cinta damai makanya pilih SBY atau Demokrat, katanya.(irs)

Sumber :
http://www1.harian-aceh.com/pase/lhokseumawe/2299-kemenangan-demokrat-di-aceh-dikondisikan-eks-gam.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar