Sabtu, 31 Desember 2011

Konflik Pilkada Picu Keraguan Rakyat

Tue, Jul 5th 2011, 11:20
Konflik Pilkada Picu Keraguan Rakyat
* ORI Umumkan Hasil Survei

Kutaraja
BANDA ACEH - Konflik politik pilkada yang akhir-akhir ini mengemuka ditengarai akan membuka celah publik pada posisi bimbang untuk menentukan pilihannya. Selain karena terjadinya kontradiksi antara harapan rakyat yang menghendaki pilkada berjalan damai, ruang konflik politik terkait regulasi pilkada juga melahirkan sikap pemilih yang mengambang dan cenderung apatis berpartisipasi dalam pesta demokrasi lima tahunan itu.

Demikian antara lain analisis dosen Ilmu Politik Universitas Malikussaleh, Taufik Abdullah MA saat menjadi pembanding dalam diskusi publik “Hasil Survei Cagub Pilihan Rakyat Aceh Periode 2011-2017”, yang diselenggarakan Occidental Research Institute (ORI) di Palace Cafe, Senin kemarin. Hadir juga menjadi pembicara akademisi Unsyiah Saiful Usman M Si dan Direktur ORI Maimun Lukman MA.

Menurut Taufik, ekses konflik regulasi pilkada telah membentuk opini publik terhadap kemungkinan lain menentukan pilihan mereka kepada kandidat tertentu. Bahkan, kondisi tersebut juga membawa pada adanya satu situasi akan mempengaruhi image kandidat tertentu yang terlibat dalam pusaran konflik.

“Kondisi ini bisa berdampak pada pemilih tidak rasional lagi melihat sosok pemimpin yang akan mereka pilih. Ini bisa terjadi di berbagai tingkatan pemilih, termasuk pemilih pemula,” tegas mageister jebolan Universitas Kebangsaan Malaysia itu.

Menurut Taufik, tidak hanya itu, konflik politik pilkada juga membuat rakyat terjebak pada keraguan dan tidak berani menentukan pilihannya. Sebab, yang diinginkan rakyat adalah kedamaian, dan tidak ingin terjebak dalam konflik. Namun agak disesalkan, saat ini masih ada masyarakat yang memilih hanya karena faktor figur dan pencitraan. “Rakyat belum mendapat pendidikan yang baik. Masih ada yang memilih karena faktor figur dan pencitraan,” ujarnya.

Nazar unggul
Sementara itu ORI dalam diskusi tersebut juga merilis hasil survei dengan menempatkan Muhammad Nazar (Wakil Gubernur sekarang, red) sebagai calon gubernur yang mempunyai tingkat elektabilitas (dapat dipilih) paling tinggi dibandingkan empat kandidat gubernur lainnya yang disurvei. “Dari hasil survei yang kita lakukan, Muhammad Nazar merupakan figur yang paling banyak dipilih responden,” kata Direktur ORI Maimun Lukman.

Menurutnya, survei ORI melibatkan 12.755 responden yang tersebar di 23 kabupaten/kota. Setiap daerah melibatkan sekitar 555 responden. Responden terdiri atas pengusaha, pejabat di kabupaten hingga kecamatan, tokoh masyarakat, pegawai negeri sipil, tentara, polisi, perangkat desa, pemuda, aktivis LSM, buruh, nelayan, dan petani.(sar)

Sumber :
http://serambinews.net/news/view/60251/konflik-pilkada-picu-keraguan-rakyat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar