Sabtu, 31 Desember 2011

Tim Polhukam Dialog dengan Warga Pidie

*Peserta Pertanyakan Pencomotan Pasal UUPA oleh MK
Kamis, 1 Desember 2011 14:19 WIB

SIGLI - Suasana dialog antara sejumlah masyarakat Pidie dengan Asisten Deputi 1 Poldagri Koordinator Otsus, Brigjen TNI Sumardi, di Op Room Setdakab Pidie, Rabu (30/11) berlangsung hangat dengan ‘hujan’ pertanyaan. Pertemuan ini dipimpin Bupati Pidie H Mirza Ismail didampingi unsur Muspida setempat.

Suadi Sulaiman, Wakil Ketua Komisi A DPRK Pidie penanya pertama membeberkan, ada upaya pemaksaan terkait Pilkada di Kabupaten Pidie. Di mana pasal dirujuk dari prosesi ini seolah main comot dengan menyingkirkan keberadaan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) yang menjadi ruh bagi perdamaian Aceh.

Pertanyaan senada juga diungkapkan oleh Taufik Abdullah, dengan suara lantang juga menentang keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) seolah-olah tidak kompromi dengan UUPA dan MoU Helsinki. Dengan suara lantang, ia menuding bahwa pemerintah pusat sudah mengkebirikan UUPA dengan melakukan pemaksaan pilkada.

Begitu juga halnya, Tgk Nurdin Amin asal Glumpang Minyeuek, mengatakan, apa pun dipaparkan seolah-olah tiada artinya. Ia meminta agar semua pihak untuk menjunjung tinggi MoU Helsinki yang disepakati bersama antara Pemerintah RI dan GAM pada 15 Agustus 2005 lalu.

Begitu juga halnya, Ismail Von Sabi, mewakili LSM Pidie Transparan (PiTA) meminta supaya apa pun terjadi rakyat jangan menjadi korban “konflik”. Apa pun yang dijalankan seharusnya disesuaikan dengan rumusan sudah disepakati sebelumnya.

Sementara itu, Brigjen TNI Sumardi menyebutkan, tidak semua jawaban bisa memuaskan, namun ini akan menjadi masukan untuk disampaikan ke atasannya di Jakarta. Pada dasarnya tujuan kehadirannya di Aceh guna mendorong Aceh bukan menjatuhkan. MK (mahkamah konstitusi) ibaratnya keputusan tertinggi kalau yang paling di atasnya adalah Tuhan Yang Maha Kuasa.

Brigjen TNI Sumardi meminta supaya antar satu masyarakat di Pidie khususnya supaya menghargai menciptakan kedamaian seperti tertuang dalam MoU Helsinki. Dia menilai kondisi Aceh sekarang justru lebih baik seperti halnya di daerah lain. “Penyelesaian damai di Aceh sudah cukup bagus,” katanya.(aya)

Editor : bakri

Sumber :
http://aceh.tribunnews.com/2011/12/01/tim-polhukan-dialog-dengan-warga-pidie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar